Perlawanan Gerakan Perempuan Iran Terhadap Pemerintah Pasca Kematian Mahsa Amini (Muliya Hutami)
Submitted by: ,
On: Jul 30, 2025 @ 3:46 AM
IP: 140.213.10.51
- Judul artikel eJournal: Perlawanan Gerakan Perempuan Iran Terhadap Pemerintah Pasca Kematian Mahsa Amini
- Pengarang (nama mhs): Muliya Hutami
- Abstrak (max. 1600 huruf atau 250 kata): Artikel ini membahas perlawanan gerakan perempuan Iran dalam melawan aturan wajib jilbab (compulsory hijab) yang disebabkan atas pengawasan pelaksanaan yang buruk oleh Polisi Moral. Puncaknya pada paska kematian Mahsa Amini ditahun 2022. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan konsep Civil Rights Movement dari Doug McAdam. Hasil penelitian menunjukkan pasca kematian Mahsa Amini, terjadi perlawanan perempuan yang sporadis dan bersifat insidental dari kendaraan informal dari universitas dan gerakan sebelumnya. Universitas menjadi wadah untuk mahasiswa dalam berfikir kritis terhadap kebijakan pemerintah tanpa takut adanya upaya ikut campur dari pihak luar dan gerakan sebelumnya berperan untuk membuka jalan terhadap ide dan nilai-nilai pemahaman keadilan perempuan. Nilai yang disampaikan melalui pemanfaatan media massa memperlihatkan kondisi ketidakadilan perempuan sehingga menimbulkan simpati. Muncullah desakan dari berbagai negara dan organisasi internasional. Terbentuklah solidaritas perempuan Iran yang muncul dari segala lapisan masyarakat baik nasional hingga internasional sehingga terganggunya pemerintah atas berbagai tindakan kolektif gerakan perempuan.
- Kata kunci (max. 80 huruf atau 10 kata): Jilbab Wajib, Polisi Moral Iran, Gerakan Hak-Hak Sipil.
- NIM: 2002046068
- Angkatan (tahun masuk, mis. 2009): 2020
- Program Studi: Ilmu Hubungan Internasional
- Sumber tulisan: Skripsi
- Pembimbing: Tendy S.Sos., M.Si.
- Nama eJournal: eJournal Ilmu Hubungan Internasional
- Volume: 13
- Nomor: 2
- Tahun: 2025
- File artikel eJournal (format .PDF, max. 5 Mb): eJournal_Muliya Hutami_HI2020_2025 (07-30-25-03-46-37).pdf (443 kB)